Selasa, 16 Oktober 2012

Seni Indonesia


                
Pengertian Batik
Seni batik merupakan salah satu seni terapan dua dimensi, yang memiliki tujuan fungsioanal berupa untuk memenuhi kebutuhan psikologis maupun fisik. Fungsi fisik yang dimaksud adalah dalam bidang penampilan atau outlook, sedangkan fungsi psikologis yang dimaksud adalah kepercayaan diri atau convidence. Batik sendiri berasal dari kata “amba” yang berarti menulis dan “titik”.

                Pada dasarnya betik merupakan gambar hiasan yang dibuat di atas kain yang teknik pengerjaannya melalui proses penutupan dengan lilin menggunakan canting. Sedangkan membatik adalah menggambar atau melukis dengan bahan lilin yang digambarkan dengan menggunakan canting. Namun seiring perkembangan jaman, teknik batik berkembang menjadi berikut :
-          Teknik tradisional (batik tulis)
-          Teknik cap (batik cap)
-          Teknik printing (dicetak sablon)
-          Teknik Cmpuran (dengan cara tulis, melukis, dengan kuas dan cetak)
Membuat Pola Batik
1.       Pola hias jenis batik
Pola atau motif hias dalam ragam hias batik terdiri dari :
a.       Motif bidang      : geometrik dan organik
b.      Motif flora          : tumbuhan
c.       Motif fauna        : hewan
d.      Motif garis          : swastika, tumpal, lingkaran
e.      Motif benda       : perahu, rumah, gapura, guci, dll
2.       Membuat pola batik
Tahap awal pembuatan pola atau motif hias adalah menentukan ide atau memilih motif sesauai yang dikehendaki atau selera. Kain yang akan digunakan lebih baik diseterika terlebih dahulu agar halus dan rata. Desai atau pola dibuat di atas kertas lengkap dengan warnanya.
Ada dua cara pembuatan pola batik di atas kain, yaitu :
a.       Membuat pola dengan bantuan garis
Cara ini dengan membuat garis-garis horizontal maupun vertikal, bisa lurus atau lengkung
b.      Membuat pola dengan menjiplak (mal)
Cara ini dengan membuat polanya terlebih dahulu di kertas, kemudian kain diletakkan di atasnya. Jika pola gambar sudah terlihat,kita dapat menjiplaknya pada kain menggunakan pensil
3.       Bahan dan alat untuk membatik
a.       Bahan untuk membatik
-          Kain mori yang terbuat dari bahan kapas (katun), sutra, blaco, premisima, birkolin dan poplin
-          Lilin atau malam
Jenis lilin :
1.       Buatan pabrik (kimiawi)
Lilin ini terdiri dari warna putih, kuning, hitam
2.       Sarang lebah (alami)
Lilin ini adalah lilin tawon dan klanceng
Jenis lilin lainnya adalah lilin gondrokumen dan lilin kaplak yang digunakan sebagai campuran lilin
-          Zat pewarna
Zat pewarna terbuat dari bahan alami dan kimiawi : naptol dan garam. Cara membuat larutan adalah :
1.       Sediakan dua wadah/tempat
2.       Gunakan salah satu wadah tersebut untuk mencampur 2 gram Naphtol, 1 gram soda api, pewarna TRO 1 gram dan satu liter air panas
3.       Gunakan wadah yang tersisa untuk mencampur 6 gram garam dan satu liter air dingin
b.      Peralatan untuk membatik
-          Canting
Jenis canting menurut fungsinya :
1.       Canting reng-rengan
Canting yang digunakan untuk batikan awal sesuai pola
2.       Canting isen
Canting isen
Canting yang digunakan untuk mengisi pola batik
Jenis canting menurut ukurannya :
1.       Canting kecil
Canting yang memiliki ukuran yang kecil dari pada yang lainnya
2.       Canting sedang
Canting yang berukuran tidak terlalu kecil juga tidak terlalu besar atau sedang
3.       Canting besar
Canting yang ukurannya besar dari pada canting kecil dan yang sedang
Jenis canting menurut ukuranya :
1.       Canting cecekan
Canting yang memiliki cucuk satu
2.       Canting laron (loro)
Canting yang memiliki cucuk dua
3.       Canting telon (telu)
Canting yang memiliki cucuk tiga
-          Wajan dan kompor
Alat yang berfungsi untuk mencairkan lilin. Dalam hal ini wajan berperan sebagai wadahnya dan kompor sebai pemanasnya. Selain menggunakan kompor, kita juga dapat menggunakan alat yang bernama anglo
-          Gawangan
Alat yang berfungsi membentangkan kain saat proses membatik. Nama laindari alat ini dalah tiang penyangga. Alat ini terbuat dari bambu atau kayu
-          Panci dan seterika
Panci berfungi untuk wadah dimana adonan untuk pewarnaan maupun pelorotan malam. Seterika berfungsi sebagai alat yang menghaluskan permuakaan kain saat sebelum digambar motif maupun sesudah di lorot dan dikeringkan
-          Saringan
Alat yang digunakan untuk menyaring malam yang di cairkan di wajan saat dipanaskan
-          Alat lain
Tempat duduk kecil, kain pelindung paha, kuas, ember, cap, bak air, bandul, dan sarung tangan
Membuat batik tulis
Ada beberapa tahapan proses membatik yaitu mulai dari menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan, termasuk kain yang telah dicuci dan dikemplang (dipukul-pukul). Kemudian mempersiapkan pola batik pada kain mempersiapkan peralaytan membatik. Setelah itu terdapat langkah-langkah teknik dan proses dalam membatik, yaitu :
1.       Buatlah garis tepi atau outline pada pola
2.       Gambar pola dengan canting yang berisi dengan malam cair yang dipanaskan dengan kuas, lidi, atau sepet
3.       Isilah pola dengan canting
4.       Tutupi bagian kain yang ingin mempertahankan tetap putih. Jika bidang yang akan dililin, gunakan kuas
5.       Celupkan kain di larutan TRO dan tunggu sampai kain mengering
6.       Celupkan pada larutan naphtol dan tunggu sampai kering
7.       Celupkan ke dalam larutan garam diazo
8.       Lorotlah kain yaitu dengan menggunakan cairan abu sida dan air yang mendidih dalam ember
9.       Peras dan bilaslah air sampai bersih hingga bening
10.   Usahakan untuk tidak menjemur kain dibawah sinar matahari langsung
Fungsi dan corak motif batik
                Fungsi dari batik :
1.       sebagai busana wanita maupun pria
2.       sebagai karya seni murni berupa seni lukis batik yang dinikmati keindahannya
Seniman lukis batik diantaranya :
1.       Amri Yahya (corak abstrak)
2.       Bagong Kusudiharjo
3.       Batoko Lubis
4.       Bambang Utoro
5.       Dan Kuswaji
Corak dan gaya motif batik tradisi atau daerah :
1.       Lasem (laseman)
2.       Madura ( Jawa Timuran)
3.       Purwokerto                (banyumasan)
4.       Yogyakarta 
5.       Surakarta
6.       Cirebon
7.       Palembang
8.       Garut
9.       Bali
10.   Pekalongan               
Motif batik Nusantara :
1.       Batik Kawung
2.       Batik Truntum
3.       Batik Sidomukti
4.       Batik Parang kusump
5.       Batik Tumpal
6.       Batik Parang Rusak
7.       Batik Sekar Jagat
8.       Batik Cariri
9.       Batik Ukel
10.   Batik Jumputan